Article Detail

Saat musim hujan tiba, maka penyakit anjing yang paling sering ditemukan adalah infeksi virus parvo (CPV). Virus ini menyerang saluran pencernaan anjing dan bersifat sangat menular antar anjing. Selain itu, virus merusak otot jantung dan dapat menyebabkan kerusakan jantung dalam jangka panjang. Hewan yang paling rentan terhadap penyakit ini adalah anak anjing dan anjing yang belum memperoleh vaksinasi.

Gejala klinis yang sering terlihat pada anjing yang terkena CPV antara lain diare berdarah, lemas, turun nafsu makan, muntah dan penurunan berat badan. Saluran pencernaan yang terinfeksi akan mengalami penurunan dalam menyerap nutrisi makanan, muntah dan diare. Hal ini menyebabkan hewan sangat mudah dehidrasi dan lemah karena kekurangan protein dan cairan tubuh yang tidak terserap.

Virus parvo dapat bertahan di tanah hingga setahun, ketika musim hujan kondisi menjadi lebih basah dan virus dapat menyebar dengan mudah melalui aliran air. Tanah terkontaminasi virus CPV dari hewan yang perah terinfeksi dan mengeluarkan sekreta berupa feses atau air liur. Jadi penularan virus CPV dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Penularan secara langsung melalui kontak langsung anjing sehat pada anjing yang sakit. Sedangkan, penularan secara tidak langsung melalui tanah yang terkontaminasi virus pada anjing di lingkungan tersebut maupun dari peralatan yang pernah terkontaminasi seperti kandang, tempat makan dan tempat minum.

Diagnosa terhadap penyakit parvo di anjing, dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik, gejala klinis maupun pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah dan penggunaan test kit CPV. Kondisi dehidrasi berat dapat menyebabkan kematian yang cepat dalam waktu 1-3 hari. Oleh sebab itu, anjing yang terindikasi penyakit parvo harus segera dibawa ke klinik hewan untuk mendapatkan pertolongan dengan cepat. Pengobatan berupa pemberian cairan infus untuk menghilangkan dehidrasi, jika terjadi anemia berat maka diperlukan transfuse darah. Selain itu, diberikan tambahan berupa obat antimuntah, antibiotic, pengeras kotoran, dan vitamin dalam bentuk injeksi. Saat muntah berhenti, maka dapat diberikan makanan diet khusus untuk mengembalikan energi yang cepat pada anjing. Pencegahan utama terhadap virus CPV adalah pemberian vaksinasi pada awal lepas sapih anak anjing dari induknya. Anjing pada usia 6 minggu dapat segera mendapatkan imunisasi primer untuk mencegah infeksi CPV karena pada usia tersebut terjadi penurunan antibodi yang diperoleh dari kolostrum induk.

Share:

Comments